Menjelang pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024, pengusaha tenda di Banyuwangi kebanjiran order. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari masyarakat untuk mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Salah satu pengusaha tenda di Banyuwangi, Tomy, mengatakan permintaan tenda untuk TPS meningkat drastis. Stok tenda yang ada tidak mencukupi permintaan dari masyarakat, sehingga harus mencari tambahan tenda dari pengusaha tenda lainnya.
“Alhamdulillah, order tenda untuk TPS tahun ini jauh lebih banyak, Saya sampai kewalahan melayani permintaan dari masyarakat,” ungkap Tomy, Selasa (13/2/2024).
Tomy menjelaskan bahwa rata-rata setiap petugas TPS memesan 2-3 set tenda untuk TPS. Selain itu, ada juga permintaan dari partai politik dan organisasi masyarakat yang ingin mendirikan tenda untuk kegiatan relawan dan pemantauan hasil perolehan suaranya.
“Harga sewa tenda untuk TPS bervariasi tergantung dari ukuran dan jenis tendanya. Untuk tenda standar dengan ukuran 3×3 meter, harganya sekitar Rp 300.000 – 350 ribu per hari,” terangnya.
Tingginya permintaan tersebut, beberapa pengusaha terpaksa memasang tendanya lebih awal, dengan harga sewa yang sama karena memang pekerja pemasang tenda kewalahan memasang tenda yang dipesan masyarakat.
“Stok di gudang ada 80 set, sekarang sudah habis dipesan, dan beberapa pekerja harus bekerja ekstra karena hari ini tendanya harus terpasang semua,” jelas Tomy.
Sementara itu salah satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kelurahan Bakungan Banyuwangi, Bambang mengaku sempat kesulitan mencari tenda untuk TPS. Ia sudah menghubungi beberapa pengusaha tenda, namun semuanya sudah penuh.
“Saya sempat kesulitan mencari tenda. Akhirnya saya dapat setelah menghubungi beberapa pengusaha tenda,” kata Bambang.
Selain tenda, kursi dan meja milik pengusaha tenda juga habis diorder oleh masyarakat untuk kebutuhan TPS.
sumber: https://rri.co.id/pemilu/555461/jelang-pencoblosan-pemilu-2024-pengusaha-tenda-di-banyuwangi-kebanjiran-order